Ekstremis Inggris beri hadiah kepala babi untuk warga muslim
Published on: Sabtu, 29 Desember 2012 //
Berita
Polisi Kota Leicester, Inggris, menahan dua lelaki dan satu perempuan
sebab menaruh kepala babi di depan tempat biasa digunakan untuk ibadah
umat muslim di wilayah itu tepat di hari kedua Natal.
Surat kabat the Daily Mail melaporkan, Sabtu (29/12), kepala binatang najis menurut syariat Islam itu ditaruh tepat di pintu otomatis. Pengelola rumah ibadah Maulana Muhammad Lockhat dari kelompok As Salam hendak berangkat Salat Subuh mengatakan terkejut dan sedih dengan ulah para ekstremis melakukan diskriminasi menentang muslim. "Dalam budaya Britania ini serangan," ujarnya.
Tempat itu memang tengah menjadi sorotan lantaran Partai Nasional Inggris menentang kelompok As Salam menggunakannya untuk beribadah. Gedung menjadi kontroversi ini milik dewan Kota Leicester. Rencananya As Salam memang hendak mengajukan memiliki tempat itu untuk dijadikan masjid.
Maulana merasa kecewa sebab sudah menjadi bagian masyarakat Leicester selama bertahun-tahun. Masyarakat Islam di wilayah itu coba membaur dan bekerja sama dengan komunitas lain namun belum dapat diterima sebagai warga.
Meski demikian Inspektur Polisi Leicester Mark Newcombe tidak pernah mentolerir serangan atas nama agama. "Diskriminasi tidak diterima di sini. Kami ingin semua warga memerangi rasial atas nama keyakinan dan membawa pelakunya ke meja hijau," ujarnya.
Surat kabat the Daily Mail melaporkan, Sabtu (29/12), kepala binatang najis menurut syariat Islam itu ditaruh tepat di pintu otomatis. Pengelola rumah ibadah Maulana Muhammad Lockhat dari kelompok As Salam hendak berangkat Salat Subuh mengatakan terkejut dan sedih dengan ulah para ekstremis melakukan diskriminasi menentang muslim. "Dalam budaya Britania ini serangan," ujarnya.
Tempat itu memang tengah menjadi sorotan lantaran Partai Nasional Inggris menentang kelompok As Salam menggunakannya untuk beribadah. Gedung menjadi kontroversi ini milik dewan Kota Leicester. Rencananya As Salam memang hendak mengajukan memiliki tempat itu untuk dijadikan masjid.
Maulana merasa kecewa sebab sudah menjadi bagian masyarakat Leicester selama bertahun-tahun. Masyarakat Islam di wilayah itu coba membaur dan bekerja sama dengan komunitas lain namun belum dapat diterima sebagai warga.
Meski demikian Inspektur Polisi Leicester Mark Newcombe tidak pernah mentolerir serangan atas nama agama. "Diskriminasi tidak diterima di sini. Kami ingin semua warga memerangi rasial atas nama keyakinan dan membawa pelakunya ke meja hijau," ujarnya.