Jenis-jenis Lontara Bangsa Bugis
Published on: Minggu, 30 Desember 2012 //
Budaya
Pada dasarnya penulisan LONTARA' mempunyai perspektif yang luas sesuai
dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi dan politik manusia Bugis dahulu
kala. Oleh karenanya lontaraq terdiri atas beragam jenis berdasarkan
tema/isi yang dikandung dalam lontara'. Berikut ini dapat disimak
jenis-jenis lontara' yang dimakasud yang diuraikan secara komprehensif.
1. Lontara' Pappaseng (pesan)
Lontara' Paseng ialah sekumpulan pedoman hidup yang berisi petuah tentang sebab akibat yang berlaku pada masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang. Lontara' Pappaseng merupakan kumpulan amanat atau pesan orang-orang bijak, orang terkemuka atau keluarga, yang ditulis dan disuratkan yang kemudian diwariskan turun temurun. Paseng semacam ini dijadikan kaidah hidup dalam masyarakat. Paseng ini ada kalanya berisi cara-cara pelaksanaan pemerintahan yang baik, cara-cara pelaksanaan hubungan kekeluargaan dan lain-lain sebagainya.
2. Lontara' Paggalung (pertanian)
Lontara' Paggalung ialah lontaraq yang isinya menjelaskan keadaan-keadaan cuaca, musim, keadaan hujan, tanam-tanaman yang baik ditanam dan lain-lain sebagainya. Dengan kata lain, lontara' Paggalung merupakan lontara' yang banyak hubungannya dengan pelaksanaan pertanian.
3. Lontara' Sure'-sure' (surat-surat)
Lontara'- lontara' yang berukuran kecil yang biasanya tidak banyak isi dan lembarannya, dinamakan sure'-sure'. Sure'-sure' ini bermacam-macam pula, antara lain ialah :
a. Sure' Eja-eja (gadis remaja)
Sure' eja-eja mengandung nyanyian-nyanyian yang biasa dinamakan eja-eja. Nyanyian eja-eja biasa dinyanyikan pada waktu menaiki rumah baru, mengadakan perkawinan dan upacara-upacara yang lain.
b. Lontara' kotika (astrologi)
Sure'-sure' kotika berisi keterangan mengenai hari baik dan hari buruk yang biasa juga disebut hari naas, langkah baik atau langkah buruk dalam suatu perjalanan, untung ruginya perdagangan, cocok tidaknya pasangan mempelai, ayam berbulu apa yang menang apabila disabung dan lain-lain.
c. Sure'-sure' Appanoreng Bine (menurunkan benih padi)
Sure'-sure' Appanoreng Bine adalah semacam sure'-sure' yang dibaca pada waktu mengadakan upacara maddoja bine (berjaga benih pada waktu malam), yaitu pada malam menjelang akan disemaikannya benih padi pada keesokan harinya.
4. Lontara' Pattaungeng (catatan harian)
Lontara' Pattaungeng ini disamping berisi masalah kehidupan pribadi, keluarga dan tetangga, juga berisi masalah umum yang terjadi setiap waktu, seperti kelahiran dan kematian seseorang, kejadian-kejadian luar biasa, baik yang mengandung nilai sejarah maupun yang mengandung peringatan-peringatan lainnya. Lontara' semacam ini biasa disimpan oleh anak cucu si penulis dan biasa pula hanya menjadi dokumen berharga saja kalau penulisnya meninggal dunia. Lontara sejenis ini seperti Lontara' Pattaungenna La Temmassonge
5. Lontara' Ade' (adat)
Lontara' Ade' yaitu kronik ade' atau Lontara' Pabbicara yang mengandung catatan-catatan hhkum adat dan adat kebiasaan. Lontara' Ade' banyak membicarakan masalah hukum.
6. Lontara' Uluada (perjanjian)
Lontara' Uluada mengandung himpunan rumus-rumus perjanjian antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya.
7. Lontara' Allopi-loping (pelayaran)
Lontara' Allopi-loping yaitu lontara' yang berisi hukum adat pelayaran. Termasuk batas-batas zona pelayaran seperti yang berlaku sekarang ini.
8. Lontara' Pangoriseng (silsilah)
Lontara' Pangoriseng sering juga disebut stamboon atau stambuk, yang berisi tentang silsilah keturunan suatu keluarga.
9. Lontara' Attoriolong (tata krama orang-orang dahulu)
Lontara' Attoriolong ialah sekumpulan catatan-catatan mengenai asal-usul (silsilah) turun temurun raja-raja, keluarga bangsawan dan keluarga tertentu. Dari attoriolong ini biasa diambil bahan-bahan menyusun sejarah atau menyusun stamboom atau stambuk seseorang. Disamping itu attoriolong berfungsi sebagai catatan-catatan peristiwa yang lalu, yang dilakukan atau yang dialami orang dahulu kala. Lontara' semacam ini banyak dimiliki oleh orang terkemuka. Lontara' Attoriolong juga banyak menjelaskan hubungan perkawinan raja-raja didaerah lain seperti Lontara' Akkarungeng Ri Bone.
10. Lontara' Pau-pau ri Kadong (hikayat atau legenda)
Pau-pau ri Kadong ialah cerita rakyat yang mengandung legenda-legenda mengenai kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa luar biasa yang masih diragukan kebenarannya. Pau-pau ri Kadong melukiskan sesuatu dengan berbagai macam gaya fantastis (metafora), yang tujuannya semata-mata untuk memberikan daya tarik. Cerita seperti ini biasa diceritakan pada waktu tengah malam agar orang yang sedang berjaga-jaga tidak mengantuk dan sering juga dikisahkan oleh orang tua pada waktu meninabobokkan sang buah hati.
11. Lontara' Pangaja (nasihat)
Lontara' Pangaja ialah kumpulan pedoman hidup atau nasehat-nasehat yang diberikan oleh orang tua kepada anak keturunannya. Lontara' Pangaja ini ada setelah seseorang melakukan perbuatan yang kurang baik.
1. Lontara' Pappaseng (pesan)
Lontara' Paseng ialah sekumpulan pedoman hidup yang berisi petuah tentang sebab akibat yang berlaku pada masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang. Lontara' Pappaseng merupakan kumpulan amanat atau pesan orang-orang bijak, orang terkemuka atau keluarga, yang ditulis dan disuratkan yang kemudian diwariskan turun temurun. Paseng semacam ini dijadikan kaidah hidup dalam masyarakat. Paseng ini ada kalanya berisi cara-cara pelaksanaan pemerintahan yang baik, cara-cara pelaksanaan hubungan kekeluargaan dan lain-lain sebagainya.
2. Lontara' Paggalung (pertanian)
Lontara' Paggalung ialah lontaraq yang isinya menjelaskan keadaan-keadaan cuaca, musim, keadaan hujan, tanam-tanaman yang baik ditanam dan lain-lain sebagainya. Dengan kata lain, lontara' Paggalung merupakan lontara' yang banyak hubungannya dengan pelaksanaan pertanian.
3. Lontara' Sure'-sure' (surat-surat)
Lontara'- lontara' yang berukuran kecil yang biasanya tidak banyak isi dan lembarannya, dinamakan sure'-sure'. Sure'-sure' ini bermacam-macam pula, antara lain ialah :
a. Sure' Eja-eja (gadis remaja)
Sure' eja-eja mengandung nyanyian-nyanyian yang biasa dinamakan eja-eja. Nyanyian eja-eja biasa dinyanyikan pada waktu menaiki rumah baru, mengadakan perkawinan dan upacara-upacara yang lain.
b. Lontara' kotika (astrologi)
Sure'-sure' kotika berisi keterangan mengenai hari baik dan hari buruk yang biasa juga disebut hari naas, langkah baik atau langkah buruk dalam suatu perjalanan, untung ruginya perdagangan, cocok tidaknya pasangan mempelai, ayam berbulu apa yang menang apabila disabung dan lain-lain.
c. Sure'-sure' Appanoreng Bine (menurunkan benih padi)
Sure'-sure' Appanoreng Bine adalah semacam sure'-sure' yang dibaca pada waktu mengadakan upacara maddoja bine (berjaga benih pada waktu malam), yaitu pada malam menjelang akan disemaikannya benih padi pada keesokan harinya.
4. Lontara' Pattaungeng (catatan harian)
Lontara' Pattaungeng ini disamping berisi masalah kehidupan pribadi, keluarga dan tetangga, juga berisi masalah umum yang terjadi setiap waktu, seperti kelahiran dan kematian seseorang, kejadian-kejadian luar biasa, baik yang mengandung nilai sejarah maupun yang mengandung peringatan-peringatan lainnya. Lontara' semacam ini biasa disimpan oleh anak cucu si penulis dan biasa pula hanya menjadi dokumen berharga saja kalau penulisnya meninggal dunia. Lontara sejenis ini seperti Lontara' Pattaungenna La Temmassonge
5. Lontara' Ade' (adat)
Lontara' Ade' yaitu kronik ade' atau Lontara' Pabbicara yang mengandung catatan-catatan hhkum adat dan adat kebiasaan. Lontara' Ade' banyak membicarakan masalah hukum.
6. Lontara' Uluada (perjanjian)
Lontara' Uluada mengandung himpunan rumus-rumus perjanjian antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya.
7. Lontara' Allopi-loping (pelayaran)
Lontara' Allopi-loping yaitu lontara' yang berisi hukum adat pelayaran. Termasuk batas-batas zona pelayaran seperti yang berlaku sekarang ini.
8. Lontara' Pangoriseng (silsilah)
Lontara' Pangoriseng sering juga disebut stamboon atau stambuk, yang berisi tentang silsilah keturunan suatu keluarga.
9. Lontara' Attoriolong (tata krama orang-orang dahulu)
Lontara' Attoriolong ialah sekumpulan catatan-catatan mengenai asal-usul (silsilah) turun temurun raja-raja, keluarga bangsawan dan keluarga tertentu. Dari attoriolong ini biasa diambil bahan-bahan menyusun sejarah atau menyusun stamboom atau stambuk seseorang. Disamping itu attoriolong berfungsi sebagai catatan-catatan peristiwa yang lalu, yang dilakukan atau yang dialami orang dahulu kala. Lontara' semacam ini banyak dimiliki oleh orang terkemuka. Lontara' Attoriolong juga banyak menjelaskan hubungan perkawinan raja-raja didaerah lain seperti Lontara' Akkarungeng Ri Bone.
10. Lontara' Pau-pau ri Kadong (hikayat atau legenda)
Pau-pau ri Kadong ialah cerita rakyat yang mengandung legenda-legenda mengenai kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa luar biasa yang masih diragukan kebenarannya. Pau-pau ri Kadong melukiskan sesuatu dengan berbagai macam gaya fantastis (metafora), yang tujuannya semata-mata untuk memberikan daya tarik. Cerita seperti ini biasa diceritakan pada waktu tengah malam agar orang yang sedang berjaga-jaga tidak mengantuk dan sering juga dikisahkan oleh orang tua pada waktu meninabobokkan sang buah hati.
11. Lontara' Pangaja (nasihat)
Lontara' Pangaja ialah kumpulan pedoman hidup atau nasehat-nasehat yang diberikan oleh orang tua kepada anak keturunannya. Lontara' Pangaja ini ada setelah seseorang melakukan perbuatan yang kurang baik.